Besi merupakan sejenis logam yang sangat
berguna bagi kebutuhan manusia. Dan ternyata dalam al-Qur’an pun sudah
dijelaskan. Asal mula besi juga sudah tertera dalam al-Qur’an. Kita
mengetahui asal besi itu dari para ilmuan yang menelitinya. Padahal
Allah telah menjelaskannya 1400 tahun yang lalu.
Besi adalah salah satu unsur yang
dinyatakan secara jelas dalam al-Qur’an. Dalam Surat al-Hadid, yang
berarti “besi” kita diberitahu sebagai berikut:
Surat Al-Hadid ayat 25
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al-Hadid, QS 57 : 25)
Kata “arsalnaa” yang berarti “kami
turunkan” khusus digunakan untuk besi. Dalam ayat ini, dapat diartikan
secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi
manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah
kata ini, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit,” kita akan
menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Seorang ilmuwan terkenal yang menjadi
pembicara dalam seminar ‘Mukjizat Ilmiah al-Qur’an al-Karim,’ DR Strogh
yang juga begitu tersohor di kalangan Badan Antariksa Amerika, NASA
mengatakan, “Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap sejumlah
barang tambang bumi dan sejumlah penelitian laboratorium. Namun hanya
satu jenis barang tambang yang sangat membingungkan para ilmuan, yaitu
besi. Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik.
Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi
maka ia butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari
total energi yang ada di planet matahari kita.”
Logam berat di alam semesta dibuat dan
dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata
surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi
secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam
bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya
mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui
batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi
menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut
“nova” atau “supernova.”
Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang
mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka
bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya
gravitasi benda angkasa. Semua ini menunjukkan bahwa logam besi
tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang
meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi,”
persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.
Referensi :
subhanallah..
BalasHapus