Jumat, 06 Mei 2016

Keajaiban Pelangi dalam Pandangan Islam

      Pelangi kerap kita lihat baik itu ketika sinar matahari muncul setelah hujan maupun ketika sinar matahari menyinari permukaan air baik itu air terjun. Intinya dari pelangi adalah ketika cahaya matahari dibiaskan.       Diantara nikmat tidak terhingga yang diberikan oleh Allah kepada makhluk-Nya itu terwujud secara harfiah dalam bentuk kekayaan warna-warni yang bisa kita nikmati. 
       Keaneka ragaman warna  untuk dipandang ini diungkapkan oleh Sang Pencipta  melalui Surat Al- Faathir ayat 27

"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat"
 (QS al-Faathir [35]: 27)

A. Proses terjadinya Pelangi
       Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang terjadi secara alami dalam atmosfer bumi. Pelangi terbentuk karena pembiasaan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfer, sehingga melalui tetesan air itu cahaya matahari di "bengkokkan" sedemikian rupa.
        Pada Abad ke - 17 ilmuan Inggris, Sir Isaac Newton, menemukan bahwa cahaya putih matahari sebenarnya adalah campuran dari berbagai warna. Menurut Newton ada 7 warna yang sebenarnya terdapat dalam matahari, yaitu warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu yang biasa kita sebut dengan "Mejikuhibiniu". Sehingga ketika cahaya matahari terkena pantulan air hujan, ia akan membentuk lengkungan dengan warna - warni yang indah, sehingga terjadilah apa yang kita sebut "Pelangi"    
 
       Kalau Anda mencari ayat tentang pelangi di Al-Qur’an, maka inilah ayat-Nya, di ayat tersebut memang hanya disebut putih, merah dan aneka macam warna. Tetapi warna putih adalah perpaduan antara seluruh warna, dari warna putih inilah setelah ‘dibelokkan’ oleh molekul-molekul air di udara dan dilihat dari sudut pandang tertentu, dia akan memunculkan aneka warna yang disebut pelangi.
        Sedangkan warna merah adalah warna dengan gelombang panjang tertinggi yang bisa dilihat oleh mata manusia (620-750 nm) , warna-warna lain panjang gelombangnya di bawah rentang ini.

         Lantas apa hubungannya antara warna pelangi di langit dengan warna-warninya buah-buahan yang disebut di ayat yang sama tersebut? Itulah salah satu bukti kebenaran Al-Qur’an bahwa ada satu pencipta yang sama di antara apa yang ada di langit dengan yang ada di bumi. Bila Anda sempat mengumpulkan aneka ragam buah-buahan yang ada di bumi, maka Anda akan bisa mengumpulkannya secara lengkap sesuai urutan gradasi warna yang ada di pelangi – selalu ada warna buah yang pas dengan warna pelangi.
















Referensi : 
 

9 komentar: